Amr bin Jumuh berasal dari kabilah Khazraj dan warga Madinah yang amat dermawan. Sekaitan dengannya, Rasulullah saw pernah bersabda di hadapan kabilah Khazraj, "Kepala suku kalian adalah Amr bin Jumuh, seorang yang berkulit putih dan berambut ikal."
Amr bin Jumuh berkaki pincang. Menurut hukum Islam, dia tidak diwajibkan berjihad di medan perang. Saat terjadi perang Uhud, keempat putranya tengah bersiap-siap untuk ikut berperang. Dia berkata, "Saya juga harus ikut berperang hingga gugur sebagai syahid."
Putra-putranya tak mengijinkannya ikut ke medan perang seraya berkata, "Ayah, kami yang akan maju ke medan perang. Sebaiknya ayah tetap tinggal di rumah. Sebab, ayah tidak diwajibkan berperang."
Orang tua itu menolak. Setelah keempat putranya berangkat ke medan perang, sanak kerabatnya berkumpul untuk menghalangi kepergiannya.
Kemudian dia datang menemui Rasulullah saw dan mengadu, "Saya ingin sekali ikut berperang. Kenapa anak-anak saya melarang saya untuk berperang dan gugur syahid di jalan Allah Swt?"
Rasulullah saw menjawab, "Pria tua ini ingin sekali berjihad. Namun dia tidak wajib berjihad dan tidak pula diharamkan."
Mendengan jawaban itu, dia merasa amat gembira dan dengan senjata lengkap dia pun berangkat ke medan perang.
Di medan perang, putra-putranya berusaha menjaga dan mengawasinya. Namun tiba-tiba dia berlari ke jantung musuh dan akhirnya mereguk air kesyahidan.
Sebelum maju ke medan perang, Amr bin Jumuh berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau kembalikan aku ke rumahku dan karuniakanlah kepadaku kematian sebagai syahid."
Tatkala mendengar doa ini, Rasulullah saw berkata kepada para sahabat, "Doanya terkabul..."
Usai perang, orang-orang menguburkan jenazah pria tua pemberani itu di pemakaman para syuhada, sekitar gunung Uhud. [JO]
Quotes from 12 Imams
Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).
0 comments:
Post a Comment