Sebuah hadis diriwayatkan oleh al-Baghwi, Ibn Sakn, al-Bawardi, Ibn Mandah, dan Ibn Asakir. Bahkan Ibn Taimiyah pun mengutip hadis ini dalam kitabnya Fadhlu Ahlil Bait wa Huququhum.
Anas bin Harits meriwayatkan bahwa Rasulullah saaw bersabda, “Sesungguhnya putraku ini (Al-Husain) kelak akan terbunuh di suatu daerah di Irak, bernama Karbala. Karena itu, barangsiapa di antara mereka (Muslimin) yang menyaksikan (kejadian itu), hendaklah ia menolongnya. “
Di kemudian hari, di tengah tubuh-tubuh para pengikutnya yang berserakan, Al-Husain mencoba mengingatkan kembali perintah kakeknya itu. Dengan suara parau karena kehausan, ia memekik, “Oh, adakah yang membela kami. Masih adakah secuil hati nurani yang menyahuti kami?”
Lalu jawaban apa yang akan mereka berikan kepada Rasulullah, bila menepuk dada dan menangisi Al-Husain saja dibilang bid`ah. Bahkan untuk sekadar memperingati syahadah Al-Husain pun diganggu dan dipersulit.
Al-Husain mengakhiri seruannya dengan sebuah syair indah:
Akulah putra Ali dari Bani Hasyim yang suci
Cukuplah itu sebagai citra kebanggaan abadi
Fatimah ibundaku, dan kakekku adalah Nabi
Ja’far, sang merpati bebas, adalah paman kami
Kamilah lentera kebenaran di atas muka bumi
Kamilah pemberi minum Telaga Kautsar nanti
manusia-manusia terbaik adalah pencinta Ali
dan yang paling celaka adalah yang membenci
Beruntunglah orang yang mempunyai sanubari
untuk datang berziarah setelah kami mati
Balasan mereka adalah Firdaus dan bidadari
yang berenang di sungai jernih dan menari
Wa Husaina…Wa Ghariba…Wa Syahida…
Wassalam,
“Muhammad Anis”
maulachela@yahoo.com
SUMBER: kajian_islam@yahoogroups.com, islam_alternatif@yahoogroups.com, diskusi_fatimah@yahoogroups.com
Quotes from 12 Imams
Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).
0 comments:
Post a Comment