Wacana pembatasan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi agar lebih tepat sasaran sampai saat ini belum menemui titik terang. Bahkan wacana pembatasan konsumsi BBM subsidi bagi mobil produksi tahun 2000 keatas masih simpang siur sampai saat ini.
Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu berpandangan, berbagai cara untuk mengurangi konsumsi BBM bersubsidi harus dicoba termasuk dengan cara smart card, pembatasan tahun kendaraan dan lain-lain.
"Iran saja yang bermandi minyak, BBM bersubsidi hanya 10 liter per kepala per hari per mobil dan lebih dari itu mereka bayar harga pasar," kata Said saat ditemui di kantornya, Jumat (30/4/2010
Menurutnya, dalam kasus Iran seharusnya Indonesia bisa belajar bahwa pemberian subsidi memiliki batas dan hanya diperuntukan oleh orang-orang tertentu yang benar-benar membutuhkan. Jika sudah ada aturan yang jelas, maka orang-orang yang selama ini mampu yang tak layak menerima subsidi akan beralih
menggunakan BBM non subsidi.
"Jadi harus dicoba kalau ada yg meleset-meleset sedikit kan wajar. Saya kasih contoh kenaikan harga pupuk, tapi dinaikkan kan nggak ada masalah," katanya. [detikfinance]
0 comments:
Post a Comment