Contributors

Don't miss

Friday, March 26, 2010

Pandangan Hasyim Muzadi Mengenai Pemilihan Rais Am


By on 3/26/2010 02:13:00 PM


"Pemilihan Tak Langsung Tidak Mungkin"

Hasyim Muzadi disebut-sebut sebagai salah seorang calon rais am. Sejumlah kiai khos ingin pemilihan pemimpin tertinggi itu dilakukan oleh ahlul halli wal aqdi. Tapi, mengapa Hasyim memilih sistem pemilihan langsung yang melibatkan semua muktamirin?

---

Sejumlah kiai berpengaruh masih berharap pemilihan lewat ahlul halli wal aqdi (tim ulama yang menetapkan), tanggapan Pak Hasyim?

Kalau sudah ditatib (sudah diketok), ya harus berjalan sesuai dengan tatib itu. Mau berubah juga harus melalui pembahasan di tatib. Itu aturannya.

Bagaimana sebenarnya pandangan Pak Hasyim terhadap usul tersebut, mengingat beberapa kiai dan pihak lain menyuarakannya sebelum muktamar?

Ahlul halli wal aqdi dulu digunakan muktamar ke-27 di Situbondo. Tetapi, setahun sebelumnya dikondisikan dalam munas alim ulama di Situbondo juga. Di situ disepakati antara para ulama dan pimpinan wilayah bahwa (model pemilihan) yangdipakai nanti ahlul halli wal aqdi. Orang-orangnya sekalian ditentukan. Karena itu, muktamar saat itu tinggal stempel.

Nah, (muktamar) sekarang tidak dikondisikan. Sehingga, kalau ahlul halli wal aqdi diterapkan, yang jadi ahlul (pemilih) siapa? Kalau semua jadi ahlul, akhirnya kan sama, jadi pilihan langsung. Apalagi, baru ramai setelah tata tertib. Itu semakin sulit dan tidak mungkin. Pemilihan tersebut berdasar tata tertib, bukan keinginan, bukan pula usul orang setelah tata tertib.

Apakah pemilihan itu semata-mata didasarkan pada hitung-hitungan matematis kalah menang?

Ya nggak lah. Orang-orang daerah tidak sejauh itu. Memang orang Papua, misalnya, mikir sampai di situ, ya nggak lah. Tapi, bisa jadi muncul setelah sampai di arena muktamar. Nah, di situ dibrifing.

Jadi, pemilihan tak langsung (sistem penetapan), terutama untuk rais am syuriah, sudah benar-benar tertutup?

Saya kira begitu.

Bagaimana respons Pak Hasyim terkait dengan pengajuan beberapa cabang dan wilayah sebagai rais am syuriah?

Rais am syuriah adalah anugerah dan pemberian Ilahi, tidak bisa diubah. Anugerah dan pemberian Ilahi karena memimpin ribuan kiai. Jadi, tidak bisa diatur-atur. Menurut saya, biarlah semua berjalan secara alami. Biasanya, kiai-kiai itu membiarkan secara alami. Yang tidak membiarkan itu kan yang berkepentingan terhadap kiai, tapi bukan kiai.

Kira-kira siapa saja mereka?

Yo mboh sopo (Ya tidak tahu siapa). Tapi, biasanya, kiai kalem-kalem saja.

Kalau ada pihak yang menyebut hubungan antara Pak Hasyim dan Mbah Sahal saat ini mengeras, apa benar?

Yang mengatakan mengeras itu nomor satu yang berkepentingan, seperti yang saya sebutkan sebelumnya. Nomor duanya ya wartawan. Tidak ada mengeras atau tidak. Selamanya, muktamar ya begitu itu. Kelihatannya saja geger, tapi tetap akan berakhir dengan gergeran.

Ada pihak yang mengusulkan karena alasan senioritas dan sebagainya, Pak Hasyim jadi wakil rais am saja mendampingi Mbah Sahal, tanggapan Pak Hasyim?

Ya diusulkan saja di muktamar. Kok itu diusulkan ke saya. Wong, saya jadi apa juga nggak jelas kok. Saya nggak ngerti, dia kok ngatur seperti itu, rumongso (merasa sebagai) apa dia? Biarkan muktamar yang mengatur. Itu perlunya muktamar. Kalau mau mengatur sendiri, ya di rumah saja.

Sebaiknya, semua usul atau apa pun disampaikan ke cabang masing-masing. Cabang mau nggak? Kalau cabang mau, ya alhamdulillah. Tapi, kalau nggak mau, ya muktamar yang menentukan. Jadi, siapa pun boleh usul. Tapi, biasanya di NU, orang mau usul hanya saat muktamar. Setelah muktamar, ya ora ngurusi NU-ne (ya tidak mengurusi NU-nya), ngenteni (menunggu) muktamar mane (lagi). []

Sumber Berita: jawapos/politika
Sumber Foto: indonesiamedia.com

Quotes from 12 Imams

Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).

0 comments:

Post a Comment