Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Komisi VII DPR RI akhirnya sepakat mengajukan harga minyak mentah Indonesia (Indonesia Crude Price/ICP) sebesar US$80 per barel dan lifting 965.000 bph pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2010.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan berdasarkan analisa dan masukan yang ada, harga minyak mentah dunia diperkirakan tidak akan mengalami fluktuasi yang tajam. Menurut dia, dengan tren yang ada juga diperkirakan rata-rata harga minyak mentah kecil kemungkinannya untuk jatuh di bawah US$80 per barel hingga akhir tahun.
”Kami kira apa yang disarankan teman-teman (DPR) kami sependapat, yakni ICP di angka USD80 per barel,” tuturnya hari ini.
Sebelumnya Kementerian ESDM mengusulkan kenaikan ICP dari US$65 per barel menjadi US$77 per barel dengan mempertimbangkan kisaran harga ICP yang akan berada di level US$75—US$80 per barel. Atas usulan itu, anggota Komisi VII DPR F-PG Satya W Yudha menyarankan agar US$80 per barel dijadikan sebagai batas bawah.
“Sebab tren produksi minyak dari negara-negara non-OPEC cenderung turun. Saya berpikir di atas US$80 per barel, kecuali bisa ditunjukan produksi non-OPEC naik dalam beberapa kuartal mendatang. Ini kelihatannya trennya turun,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Darwin mengatakan, “Sangat beralasan informasi bahwa tidak akan ada tren peningkatan produksi ke depan. Dari beberapa hasil kajian harga minyak tidak akan turun di bawah USD80 per barel.”
Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo menambahkan ICP rata-rata Januari—20 April 2010 rata-rata harga ICP mencapai US$78,8 per barel. Adapun, kisaran harga minyak bumi dari beberapa institusi dunia yang dijadikan dasar pemerintah berkisar US$75—US$80 per barel.
Sementara itu, untuk asumsi lifting pemerintah dan Komisi VII DPR juga menyepakati 965.000 bph, setelah sebelumnya sempat diturunkan 955.000 bph. Menurut Darwin, besaran lifting tersebut merupakan hasil monitor terakhir oleh pemerintah dan BP Migas terhadap kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).
“Angka 965.000 bph itu sudah dikoordinasikan Ditjen Migas dan BP Migas dengan KKKS. Dan kami sudah mendapatkan komitmen dari KKKS untuk pencapaian 965.000 bph,” katanya.
Evita Legowo mengatakan mengatakan asumsi lifting 965.000 bph tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti realisasi produksi 5 tahun terakhir, WP&B KKKS pada 2010, upaya peningkatan produksi (optimalisasi, plan of development [POD] dan put on production [POP], dan kondisi operasional.
“Dan meningkatnya harga minyak mentah dunia sepanjang 2010 akibat meningkatnya kebutuhan minyak mentah dunia karena mulai pulihnya perekonomian negara-negara yang mengalami krisis ekonomi,” katanya.
Berdasarkan perbandingan WP&B dan realisasi lifting dalam lima tahun terakhir minyak bumi biasanya angka WP&B lebih rendah dibandingkan dengan realisasinya. Adapun, kata Evita, realisasi lifting jika dibandingkan dengan produksi dalam bulan terakhir, lifting cenderung lebih tinggi kecuali pada Januari yang hanya 782.000 bph.
Sebagai upaya untuk mencapai target 965.000 bph, akan dilakukan dengan optimalisasi produksi minyak dengan jalan enhanced oil recovery (EOR), melakukan pencapaian produksi di lapangan penemuan baru, menghindari terjadinya unplanned shutdown, sinkronisasi planned shutdown, dan menfasilitasi percepatan proses pembebasan lahan milik Chevron Pacific Indonesia dan Mobil Cepu Ltd.
Apabila melihat secara lebih mikro, kata Evita, pemerintah optimistis lifting bisa sesuai target apabila mengacu pada kinerja beberapa KKKS yang hingga April telah melampaui angka WP&B. “Chevron sudah 374.740 bph pada Januari-April, kami lihat ada kemampuan untuk mencapai 367.000 bph. Total E&P Indonesie realisasinya 99.640 bph sehingga setidaknya 97.460 bph hingga akhir tahun. Mobil Cepu rata-rata realisasinya 15.940 bph tetapi ada potensi untuk naik 18.000 bph. JOB Petrochina yang semula diturunkan 8.000 bph, optimistis bisa dikembalikan ke 9.110 bph sehingga kami berani ke angka 965.000 bph.” [bisnisindonesia]
Quotes from 12 Imams
Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).
0 comments:
Post a Comment