Contributors

Don't miss

Thursday, December 5, 2013

Propaganda Asing Pada Negara Indonesia


By on 12/05/2013 01:57:00 AM

12 Imam - Agenda kotor propaganda asing terhadap bangsa ini semakin jelas terlihat dapat disimpulkan dalam tiga hal: pertama, perang urat saraf; kedua, perang ekonomi; ketiga, pencegahan kemajuan industri dan sains. Apa yang dimaksud dengan perang urat saraf? Perang urat saraf bertujuan menebar ketakutan. Siapa yang dibuat ketakutan? Rakyat dan bangsa yang besar tidak mungkin kenal rasa takut. Lantas siapa? Yang hendak dibuat ketakutan adalah para pejabat, tokoh-tokoh, dan elit masyarakat. Mereka inilah sasaran perang urat saraf. Para elit yang dapat dipuaskan akan dipuaskan, tapi kehendak publik sedapat mungkin harus dilemahkan atas dasar kesadaran masyarakat terhadap realitas yang terjadi juga harus dikelabui. Ratusan LSM/NGO, media massa, penelitian-penelitian yang didanai mereka bergerak dengan topeng kepentingan rakyat atau kebangsaan yang sebenarnya melakukan pembentukan opini publik atau memperkeruh semua sendi kehidupan berbangsa sehingga kita selalu bertikai dan berdebat untuk hal-hal yg tidak berguna. Yang pada akhirnya bangsa ini kehabisan energi dan lupa untuk membangun. Inilah target perang urat saraf.

Sedangkan perang ekonomi lain lagi. Dengan perang ini para arogan berniat mencekik dan menjajah bangsa Indonesia dari jalur perekonomian dan keuangan. Mereka gencar mengancam Indonesia dengan aturan aturan WTO, pakta pakta perdagangan atau embargo produk-produk kita dipasar dunia. Berulang kali Gita Wirjawan sebagai menteri perdagangan dibuat repot oleh aksi-aksi mereka dengan kepiawaiannya, kepercayaan diri dan rasa bangga berbangsa, sang menteri berhasil melakukan renegosiasi atau melakukan langkah-langkah berani dengan cerdas untuk mematahkan aksi aksi mereka antara lain penataan ulang impor produk-produk  hortikultura, gula, barang tambang dan beberapa komoditi penting lainnya. Kita sering ditakut-takuti dengan gerakan embargo atau isu-isu negatif mereka, kita harus berani menantang atau paling tidak menjawab tantangan mereka, kita jadikan kendala-kendala ini sebagai fenomena yang justru menguntungkan bangsa kita untuk lebih memacu keseriusan bangsa ini dalam berusaha dan mandiri dalam berbagai bidang.

Adapun pencegahan kemajuan industri dan sains atau ilmu pengetahuan, contohnya yang paling spektakuler adalah pembangkit listrik tenaga nuklir kita selalu ditakut-takuti dengan isu-isu atau cerita-cerita horor tentang PLTN ditambah oleh gerakan LSM yang mereka danai untuk tetap menggerakan masyarakat untuk menolak PLTN, sedangkan untuk menjadi negara industri kita harus memiliki sumber listrik yang besar dan murah untuk mengembangkan industri kita. Negara-negara seperti China,India,Pakistan, Iran dan lain-lain telah memilikinya sehingga mereka mempunyai sumber listrik murah untuk industrinya. Kita perlu tahu bahwa untuk mengembangkan energi nuklir kita tidak perlu memohon izin dari negara manapun juga, ini adalah kepentingan negara kita sendiri. Indonesia tak pernah dan tidak perlu meminta restu dari orang lain dalam memasuki arena nuklir. Pihak-pihak lain setuju atau tidak bangsa Indonesia tetap setuju dan berminat meraih energi nuklir.

Media Massa dan propaganda , sarana kerja konspirasi global kaum arogan banyak bertumpu pada media massa. Media massa di dunia sangatlah berpengaruh dan memberi keuntungan besar bagi para pemodalnya. Berbagai media massa besar dunia, baik kantor berita, radio, televisi, digital media maupun surat kabar, adalah milik para pemegang modal yang umumnya adalah donatur para penguasa arogan dunia. Berita-berita dipublikasikan ke seluruh penjuru dunia sudah disesuaikan dengan alur kepentingan mereka.

Kita harus menggunakan kaidah umum ini dalam memandang setiap pemberitaan tentang bangsa kita oleh asing atau sebaliknya yang berasal dari lembaga-lembaga pemberitaan asing maupun statemen para petinggi politik mereka. Kita harus selalu sadar bahwa kaum arogan dunia, gencar berusaha menggambarkan Indonesia di mata dunia dengan citra yang jauh dari fakta dan realitas.

Penyebaran rasa frustasi dan skeptisisme, musuh berusaha membuat masa depan selalu terlihat gelap dan beban bertambah berat di mata masyarakat agar rakyat tidak memiliki harapan apapun. Ketika mengupas isu perekonomian Indonesia, misalnya, mereka selalu membicarakannya dengan nada skeptis dan seakan tidak ada titik terang sama sekali untuk masa depan perekonomian Indonesia. Inilah bagian dari cara kaum arogan dalam upaya menebar frustasi di tengah masyaraka. Naifnya, di tengah gencarnya gerakan untuk membangkitakan Indonesia dalam menggalang pembangunan, kemakmuran, dan kemajuan, ternyata masih ada orang-orang polos atau memang punya ambisi- yang bukannya memberikan kontribusi dan dukungan, tetapi malah menebar keraguan dan syak wasangka dengan asumsi bahwa masyarakat juga akan bersikap demikian. Pengelolaan yang baik dan kuat pasti akan menghasilkan kemajuan. Mengapa mereka menebar keraguan menyangkut kemajuan sebuah bangsa? Orang yang berkesempatan bicara jangan sampai membuat pernyataan seirama dengan statemen pihak musuh dan kaum arogan dunia. Sebab keraguan rakyat kepada usaha dan jerih payahnya adalah target yang sangat diharapkan pihak yang anti kemajuan bangsa Indonesia.

Pengobaran Pertikaian, selagi persatuan tetap ada di tengah bangsa kita dan rakyat yang berketuhanan, maka di sana pasti ada nilai-nilai agung Ketuhanan. Sebaliknya, di manapun rakyat salig saling bertikai, maka di situ pasti ada kehendak jahat dan anti Pancasila. Di saat kita bertikai, merenunglah dan kita akan segera menemukan keberadaan napsu kerusakan atau teror, termasuk kerusakan yang bersembunyi dalam diri kita, yaitu apa yang disebut amarah. Pada setiap pertikaian pasti tersembunyi rasa ego atau bahkan tendensi dan ambisi, atau juga pasti ada tangan-tangan asing, musuh, arogan, dan tiran.

Jangan biarkan api pertikaian menyala. Jangan paksakan kebenaran kita pada orang lain, tetapi mari kita ajak untuk menebarkan nilai-nilai kebaikan di tengah masyarakat, sebab nilai-nilai kebenaran tidak akan bisa tumbuh pada tanah yang tidak ada nilai kebaikannya. Biarkan masyarakat menjadi baik dahulu dan kebenaran akan dengan mudah bersemi di dalamnya. Biarkan setiap orang bertahan pada keyakinan masing-masing. Tapi ini bukan berarti masing-masing harus tutup mulut dan tidak berargumentasi. Sebab berbeda antara berargumentasi dan bermusuhan; antara berdialog secara argumentatif dan berpadu dengan suara kaum arogan dunia; antara berdiskusi dan menghabiskan waktu untuk bertikai antar umat beragama atau antar aliran agama/mazhab. (2mindshare)

Quotes from 12 Imams

Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).

0 comments:

Post a Comment