Contributors

Don't miss

Wednesday, March 24, 2010

Flexi & Esia Bersinergi


By on 3/24/2010 04:17:00 PM


PT Te­le­ko­munikasi Indonesia Tbk (Tel­kom) dan PT Bakrie Te­lecom Tbk akan membentuk perusahaan pa­tungan (joint venture) un­tuk mengelola bisnis te­lekomunikasi berbasis CDMA.

Seorang eksekutif yang mengetahui rencana aksi korporasi ter­sebut menuturkan Flexi, merek dagang produk code division multiple access (CDMA) milik Tel­kom, dan Esia, merek dagang pro­­duk se­jenis milik Bakrie Te­le­com, akan dikelola secara ber­sama-sa­ma di bawah perusahaan pa­tung­an. Proses uji tuntas atau due diligence pembentukan per­usa­haan sedang dilaksanakan.

"Sudah dalam pembicaraan lanjut. Dalam perusahaan pa­tung­an itu, Telkom ingin me­ngua­sai lebih dari 50% saham dan selebihnya akan dikuasai oleh Bakrie Telecom," tutur ek­se­ku­tif yang tak mau diungkap ja­ti­dirinya tersebut, kemarin.

Dia menambahkan Telkom meng­gagas rencana pembentuk­an joint venture dengan Bakrie Te­lecom untuk mengantisipasi penurunan pangsa pasar Flexi. Me­nurut rencana, Tel­kom akan me­ngusung gagasan ini dalam rapat umum pemegang sa­ham yang diselengga­ra­kan pada Mei.

Untuk memuluskan rencana aliansi strategis itu, Direktur Uta­ma Bakrie Telecom Anindya Ba­krie telah mendekati pejabat Ke­men­­terian BUMN untuk membi­ca­­rakan rencana aksi korporasi ini.

"Hari Senin Pak Anindya da­tang ke Kementerian BUMN, de­ngan salah satu agendanya membahas rencana pembentukan per­usahaan patungan dengan Tel­kom," katanya.

Ketika dikonfirmasi mengenai kunjungan pemilik Bakrie Te­le­com dan rencana pembentukan usaha patungan itu, Sekretaris Ke­menterian BUMN M. Said Didu tidak bersedia berkomentar. Namun, menurut dia, ke depan Tel­­kom harus lebih agresif untuk mengembangkan bisnisnya, baik organik maupun anorganik.

"Silakan saja kalau Telkom mau mengakuisisi, se­hingga per­usahaan ini bisa le­bih membesarkan bisnisnya," ujar­nya.

Secara terpisah, Direktur Uta­ma Telkom Rinaldi Firmansyah mem­bantah soal adanya rencana pembentukan usaha patungan dengan Bakrie Telecom. "Berita itu tidak benar dan saya baru me­ngetahui hari ini dari Anda."

Direktur Layanan Bakrie Te­le­com Rakhmat Junaidi menga­ta­kan belum ada hal yang spesifik yang dibahas dengan Telkom. "Kami belum mengarah pada ker­ja sama dengan Telkom dengan ba­sis frekuensi yang sama [CDMA], kecuali terkait dengan ker­ja sama interkoneksi di sam­bung­an langsung internasional [SLI]," ujarnya.

Selain menyiapkan usaha pa­tungan, sumber Bisnis dari Grup Ba­krie mengatakan Bakrie Te­le­com segera mengoperasikan anak usaha yang akan mengembang­kan bisnis di bidang data. Nama anak perusahaan itu PT Bakrie Connectivity. "Semuanya sudah siap. Mungkin April sudah bisa operasional."

Dukungan politik
Eksekutif lainnya menambah­kan dengan menggandeng Bakrie Te­lecom, BUMN akan mendapat­kan dukungan politik yang lebih kuat. Namun tidak disebutkan mak­sud dukungan politik itu

Sejarah mencatat upaya BUMN menggandeng Grup Bakrie terjadi berulang kali, tidak terbatas de­ngan Bakrie Telecom. Pada akhir 2008 misalnya, saat harga saham PT Bumi Resources Tbk-unit Grup Bakrie di bidang pertambangan batu bara-anjlok, kon­sor­sium tiga BUMN pertambang­an yaitu PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Tambang Ba­t­ubara Bukit Asam Tbk, dan PT Ti­mah Tbk diimbau membantu de­ngan membeli sebagian saham pro­dusen batu bara terbesar na­sio­nal itu. Namun, rencana itu batal.

Terkait dengan Flexi, Telkom baru-baru ini menyatakan segera me­misahkan bisnis CDMA-nya itu. Direktur Keuangan Telkom Su­diro Asno mengatakan kajian ma­sih dilakukan, sehingga format maupun model bisnisnya belum ditentukan.

Kabar mengenai penggabung­an atau caplok-mencaplok bisnis CDMA antara kedua operator telekomunikasi itu memang bu­kan hal baru. Banyak pelaku pa­sar telah mengetahuinya.

Analis PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah mengatakan rencana si­nergi dua operator dengan membentuk perusahaan patung­an akan menimbulkan dampak positif bagi keduanya.

"Dengan porsi kepemilikan Tel­kom yang lebih besar dari Bakrie, tentunya BUMN itu akan lebih diuntungkan mengingat infrastruktur Telkom juga lebih unggul. Tetapi Bakrie juga akan diun­tung­kan dalam sinergi itu," ujar­nya.

Hal senada dikatakan Dirut PT Financorpindo Nusa, Edwin Si­naga, yang menilai rencana pembentukan perusahaan pa­tungan itu dapat menguntung­kan kedua belah pihak kendati porsi kepemilikannya tidak seimbang.

Analis PT Kim Eng Securities Ka­­tarina Setiawan berpendapat pros­pek bisnis CDMA tidak sece­rah GSM karena ketidak­leng­­kapan fasilitas yang tersedia pada fitur layanan telepon nirkabel itu.

Menurut pengamat telekomunikasi dari Institute for Tech­no­logy and Economic Policy Stu­dies, Mas Wigrantoro Roes Se­tiadi, isu seputar keinginan Tel­kom untuk mengakuisisi operator CDMA lain sebetulnya sudah muncul sejak 2007. "Sekarang Mo­bile-8 sudah integrasi dengan Smart Telecom. Jadi tinggal Esia yang masih ada," ujarnya.

Jika integrasi antara Telkom dan Bakrie Telecom benar-benar terjadi, Mas Wigrantoro me­nga­takan persaingan pasar telekomunikasi di Indonesia akan bersifat oligopoli.

Berdasarkan laporan keuangan masing-masing perusahaan, pada 2010 Esia memproyeksikan pertumbuhan pelanggan sebesar 40%. Proyeksi itu berasal dari jum­lah pelanggan Esia pada 2009 yang mencapai 10 juta dan me­matok target 14 juta pada 2010. Ope­rator tersebut juga meng­alo­ka­sikan belanja modal sebesar US$600 juta selama 2008-2009.

Telkom Flexi sendiri mempro­yeksikan pertumbuhan pelanggan pada 2010 sebesar 12% ber­dasarkan jumlah pelanggan pada 2009 sebanyak 15,7 juta dan menargetkan jumlah pelanggan 18 juta pada tahun ini.

Telkom Flexi mengalokasikan belanja modal US$200 juta pada 2010 ini.

Akhmad Ju­naidi, Kepala Biro Humas KPPU, mengaku belum me­nerima lapor­an bentuk kerja sama dua perusahaan itu apakah melanggar UU Larangan Praktik Mo­nopoli dan Persaingan Usaha Ti­dak Sehat atau tidak. (03/­07/­08/10/Roni Yu­nian­to/Tri D. Pa­me­nan/­Abraham Runga) (bambang.­­jat­mi­ko­@­bisnis.­co.id/­pudji.­lestari­@bisnis.co.id)

Oleh Bambang P. Jatmiko & Pudji Lestari
Bisnis Indonesia

Sumber: Bisnis Indonesia

Quotes from 12 Imams

Mencintai keindahan adalah fitrah. Sampaikan keindahan Ahlul Bait dan keindahan ajaran mereka dengan cara yang indah. "Kalau manusia mendengar keindahan ucapan-ucapan kami, niscaya mereka akan mengikuti kami" (Imam Ridha as).

2 comments:

  1. terima kasih atas informasinya..
    semoga bermanfaat bagi kita semua Velg Mobil

    sukses selalu

    ReplyDelete
  2. Jangan berhenti untuk terus berkarya, semoga

    kesuksesan senantiasa menyertai kita semua.
    keep update!Harga mobil bekas honda

    ReplyDelete