RI Kekurangan Persediaan Darah 2 Juta Kantong

Indonesia masih kekurangan persediaan darah sebanyak 2 juta kantong, dari total kebutuhan 4 juta kantong per tahun.

Pengurus Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat Biantoro Wanandi mengatakan PMI hingga kini masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan darah karena keterbatasan persediaan.

Menurut dia, keterbatasan persediaan itu disebabkan karena semakin banyaknya permintaan di masyarakat akan darah, seiring makin mewabahnya penyakit demam berdarah di Tanah Air.

Selain itu, berbagai musibah seperti bencana alam, banjir, kebakaran, serta berbagai wabah penyakit lainnya yang terjadi di beberapa daerah makin memperbesar volume kebutuhan darah.

"PMI hanya punya persediaan darah 2 juta kantong, padahal kebutuhannya mencapai 4 juta kantong per tahun. Jadi masih ada kekurangan sekitar 2 juta kantong lagi," ujarnya kepada Bisnis.com di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, total kebutuhan darah di Indonesia sebesar 4 juta kantong tersebut pun sebenarnya masih kurang, karena berdasarkan ketentuan badan kesehatan dunia (WHO), persedian darah di tiap negara minimal adalah 2% dari populasi penduduk.

Untuk memenuhi kekurangan persediaan darah, lanjut Biantoro, PMI akan lebih menggalakkan kampanye donor darah ke seluruh lapisan masyarakat.

"Sosialisasi mengenai pentingnya donor darah harus terus digaungkan. Selain dapat membantu sesama, donor darah tersebut juga dapat meningkatkan kesehatan bagi pendonor itu sendiri," tuturnya.

Aktivitas donor darah bagi seseorang yang dinilai ideal adalah tiap tiga bulan sekali dengan volume sekitar 350 mililiter (ml) hingga 400 ml. Selain itu, PMI bersama pemerintah juga akan memberikan apresiasi kepada para pendonor yang secara regular mendonorkan darahnya, misalnya berupa penganugerahan Satyalencana Kebaktian Sosial.

Satyalencana tersebut telah dianugerahkan kepada 824 orang pendonor sukarela yang telah mendonorkan darahnya di atas 100 kali, yang diserahkan langsung secara simbolis oleh Presiden Susilo Bambang Yundhoyono kemarin.

Anugerah tersebut diberikan kepada 12 perwakilan donor darah dari 12 provinsi di Indonesia, yaitu Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Lombok Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Sulawesi Selatan.

Biantoro menambahkan aktivitas donor darah harus lebih intensif dilakukan baik oleh PMI sendiri maupun pihak-pihak lain. PMI akan mendukung setiap kegiatan donor darah yang dilakukan oleh pihak lain.

"PMI punya tenaga yang cukup banyak untuk membantu pelaksanaan donor darah." [bisnisindonesia]